.. إِنَّكَ لا تَهدى مَن أَحبَبتَ وَلٰكِنَّ اللَّهَ يَهدى مَن يَشاءُ ۚ وَهُوَ أَعلَمُ بِالمُهتَدينَ ..

"Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu sayangi, tetapi Allah memberi petunjuk
kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk." (AlQasas 28: 56)

Live Streaming

Bismillahirrohmaanirrohiim

"Engkau tidak akan menjadi seorang alim hingga engkau menjadi orang yang
belajar. Dan engkau tidak dianggap alim tentang suatu ilmu, sampai
engkau mengamalkannya."
...Abud Darda' Radhiallahu anhu...

26 April 2011

Pembalut Wanita cuci ulang merk SIKLUS


PEMBALUT WANITA CUCI ULANG
Siklus Pembalut wanita merupakan pilihan baik untuk hemat dan sehat. Siklus Pembalut Wanita yang terbuat dari bahan kain kaos bermutu dan lembut, hingga aman dan nyaman dipakai karena bebas dari bahan-bahan kimia yang berbahaya.

--------------------------------------------------------------
.::FAKTA TENTANG SIKLUS PEMBALUT WANITA::.
--------------------------------------------------------------
Bahan pembuat Siklus Pembalut Wanita adalah kain kaos dengan:
1. Pilihan dan bermutu tinggi
2. Memiliki daya serap yang kuat
3. Lembut dan nyaman dipakai
4. Jika terkena noda/darah tidak melekat dan mudah dicuci
5. Lapisan luar dan dalam dengan bahan kaos kwalitas sama & ketebalan 10 lapis
6. Tahan panas (setrika) sehingga menjaga bahan steril
7. Warna tidak luntur dan aman dipakai setiap saat
8. Tidak menimbulkan iritasi sehingga aman dipakai
9. Tidak mempunyai efek samping karena tidak mengandung bahan kimia berbahaya
10. Dapat digunakan dalam waktu lama karena tidak mudak rusak 3 tahun (± 36 kali pemakaian)
11. Kombinasi warna dalam setiap kemasan menarik
12. Hemat dengan harga terjangkau
13. Ramah lingkungan karena setelah dicuci dapat dipakai ulang
14. Isi setiap bungkus 6 pcs

-------------------------------------------------------
.::.CARA PENGGUNAAN DAN PERAWATAN.::.
-------------------------------------------------------
1. Sebelum digunakan cuci terlebih dahulu.
2. Setrika untuk menjaga tetap steril.
3. Gunakan Siklus Pembalut Wanita sayap untuk haid yang tidak terlalu deras cukup satu saja.
4. Gunakan Siklus Pembalut Wanita “Kombinasi” untuk haid yang cukup deras dengan menggabungkan 2 pembalut, yaitu satu yang bersayap dengan yang tidak bersayap.
5. Jika haid banyak/deras, gantilah pembalut setiap 3-4 jam agar lebih nyaman dan aman.
6. Jika dibutuhkan, rendam dengan air hangat dan cuci dengan sabun mandi jika noda benar-benar melekat.

--------------------------------------------------------
::MACAM-MACAM SIKLUS PEMBALUT WANITA::
--------------------------------------------------------
1. Siklus Pembalut Wanita bersayap isi setiap bungkus 6 pcs, dengan 3 warna, masing-masing 2 pcs.
2. Siklus Pembalut Wanita Kombinasi isi setiap bungkus 6 pcs, yaitu 3 pcs bersayap dan 3 pcs tidak bersayap.



========
UKURAN
========
- Standart --> panjang 30 cm
- Jumbo --> panjang 35 cm

======
HARGA
======
- Standart --> Sayap = Rp 35.000 / pack
--> Kombinasi = Rp 30.000 / pack

- Jumbo --> Sayap = Rp 45.000 / pack
--> Kombinasi = Rp 40.000 / pack
Buruan order disamping menghemat pengeluaran pemakaian pembalut SIKLUS ternyata lebih sehat dan tentunya nyaman dikulit
 PEMESANAN  dapat melalui SMS di 081997300978 (ummu Tibyan)

Baca selanjutnya...

25 April 2011

Minyak Zaitun Al-Ghorroba

Katalog Produk: Minyak Zaitun Al Ghuroba
Negara Asal: Indonesia
Harga jual: 30mL (Rp 10.000), 60mL (Rp 15.000) 
Untuk RESELLER Diskon 1000/pcs
Ketentuan PEMESANAN DAN PEMBAYARAN via sms 081997300978 (ummu Tibyan) email:tibihans@gmail.com

Kemas & Pengiriman: 30mL dan 60mL
Keterangan: Selain sebagai obat, minyak zaitun telah dikenal luas sejak zaman Yunani kuno sebagai terapi kecantikan para ratu karena dapat meremajakan dan menghaluskan kulit.

Khasiat:
Jika dioleskan:
- Mengobati gatal
- Melindungi luka dari kuman
- Menghaluskan kulit
- Menghilangkan flek pada kulit
- Mengobati sariawan dan bibir pecah-pecah

Jika diminum:
- Mencegah kanker
- Mengobati diare
- Mengobati panas dalam
- Menurunkan kolesterol

Depkes RI No P-IRT 107331103071

Baca selanjutnya...

MADU ANAK SYAMIL

MADU lengkap si Buah hati SYAMIL
Komposisi: Madu, sarikurma,Zaitun, Habbatussauda, propolis, Omega 3,6,9, Curcuma dan Vitamin C
DINKES P-IRT No.2093271041067
netto: 125 ml
Khasiat:
1)Mencerdaskan otak
2) Meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh
3)Membantu pemulihan DBD
4) Menambah nafsu makan
5) Menurunkan demam panas tinggi
6) Melancarkan pencernaan
7) Membantu menyembuhkan batuk, pilek dan radang tenggorokan
8)Mencegah kejang
9)Meningkatkan pertumbuhan otot dan tulang
10) Anti leukimiaTBC, flek, kanker usus, cacingan dan sembelit,dll
Madu anak SYAMIL TEKSTUR LEMBUT DAN RASA LEZAT yang disuakai anak
Harga Jual: Rp 22.000,-
Terbuka untuk RESELLER Diskon mulai 5% sampai 30% 
Ketentuan PEMESANAN,PENGIRIMAN VIA sms 081997300978 (Ummu Tibyan) atau email:tibihans@gmail.com

Baca selanjutnya...

Habbatussauda Cap Kurma Ajwa


Habbatussauda Cap Kurma Ajwa









" Sesungguhnya di dalam habbatus sauda terdapat penyembuh bagi segala macam penyakit kecuali kematian" ( HR. Bukhari 5688/ Fathul Bari X/ 143 dan Muslim 2215)
Harga jual : Rp 22.000,-
Terbuka untuk RESELLER
Pembelian min 3 pcs DISkON 5%
Pembelian min 6 pcs DISkON 10%
Pembelian min 12 pcs DISkON 15 %
Pembelian 1dus (isi 24 pcs) DISKON 20%
Pembelian >1 dus DISKON 25% belum termasuk ongkos kirim
Ketentuan PEMBAYARAN, PENGIRIMAN dan PEMESANAN Via sms di 081997300978 (ummu Tibyan) emai:tibihans@gmail.com
Terbuat dari 100% Habbatussauda Habasyah yang sudah tidak diragukan lagi kualitas dan khasiatnya.

Diproses dengan teknologi modern dan di bawah pengawasan tenaga ahli farmasi yang berpengalaman, hasil produk lebih hitam, berminyak dan halus sehingga lebih mudah diserap tubuh serta lebih terasa khasiatnya.

Khasiat dan kegunaan :
* Membantu mengatasi berbagai penyakit seperti : rematik, asam urat, peradangan tenggorokan, sendi, migrain, exim dan alergi.
* Membantu mengobati gangguan jantung, ginjal, liver, kencing manis, TBC, paru-paru kronis, sesak napas, asthma, insomnia, wasir, dan stroke.
* Membantu menormalkan / menstabilkan kolesterol, darah tinggi dan anemia.
* Membantu mengobati kanker dan membuang racun dalam tubuh.
* Membantu meningkatkan ASI dan daya tahan tubuh / imunitas.

Komposisi :
Habbatussauda ( nigella sativa) 100%

Aturan pakai :
Dewasa : 2-3 kapsul pagi dan sore
Anak-anak 1-2 kapsul pagi dan sore

" HIDUP SEHAT BERKUALITAS SELARAS DENGAN ALAM"
Harga Eceran :
Habbatussauda 120 kapsul Rp. 25.000
Habbatussauda 210 Kapsul Rp. 40.000

Jika Anda Mempunyai Hobi Berbisnis Atau Hanya Ingin Mendapatkan Harga Jauh Lebih Murah, sms aja di 081997300978 (ummu Tibyan) atau email :tibihans@gmail.com

Baca selanjutnya...

Katalog SARIKURMA ALJAZIRA


Katalog: SARIKURMA ALJAZIRA
 Harga jual : Rp 22.000,-
kemasan     : Botol 360 ml
 Terbuka untuk RESELLER 
Pembelian min 3 pcs DISCONT 5%
Pembelian 6 pcs DISCONT 10%
Pembelian 12 pcs DISCONT 15%
Pembelian 1 dus (ISI 24 pcs) DISCONT 25%
Pembelian >1 dus DISCONT 30 % Belum termasuk ongkos kirim

 KETENTUAN PEMBAYARAN DAN PEMESANAN VIA SMS 081997300978 (UMMU TIBYAN)
Email : tibihans@gmail.com



produk ini terbuat dari kurma yang diambil sarinya dan banyak manfaat terkandung didalamnya diantaranya adalah:
1. makanan dan minuman terbaik untuk ibu hamil dan menyusui dan pasca melahirkan yang berguna untuk menstabilkan kembali darah dan nutrisi yang sempurna untuk bayi melalui asi ibu yang mengkonsumsi kurma
2. meningkatkan trombosit dalam darah dan mengatasi dbd
3. mencegah stroke
4. mengatasi rematik
5. mencegah tubuh dari bakteri dan kangker
6. membantu pertumbuhan tulang
7. mengatasi wasir
8. mengobati anemia, letih dan lesu
9. memperlancar saluran kencing
10. dan banyak manfaat lainnya dan ribuan paedah dari kurma










Baca selanjutnya...

Katalog SARIKURMA SAHARA

katalog Produk: SARI KURMA SAHARA


Harga jual


RP. 22,000.-
TERBUKA UNTUK RESELLER dengan penawaran harga yang menarik:
Pembelian min 3 pcs DISCONT 5%
Pembelian 6 pcs DISCONT 15%
Pembelian 12 pcs DISCONT 20%
Pembelian 1 dus (ISI 24 pcs) DISCONT 30%
Pembelian >1 dus DISCONT 35 % Belum termasuk ongkos kirim

 KETENTUAN PEMBAYARAN DAN PEMESANAN VIA SMS 081997300978 (UMMU TIBYAN)
Email : tibihans@gmail.com
 APA ITU SARIKURMA.
SARI KURMA merupakan exstrak buah kurma pilihan yang banyak mengandung zat-zat gizi yang berguna bagi tubuh antara lain; glukosa dan pruktosa sebagai sumber energi yang mudah dibakar oleh tubuh sehingga sangat baik untuk menjaga stamina tubuh.
Oleh karena Sarikurma SAHARA Sangat Baik Bagi Orang Yang Sedang Beraktivitas Tinggi, Dan Nyata Dirasakan Bagi Orang Yang Sedang Berbuka PUASA Untuk Memulihkan Energi Yang Hilang

SARI KURMA SAHARA juga mengandung zat-zat anti oksidan seperti flavonoid, flavones yang berguna untuk menghambat terbentuknya radikal bebas bagi tubuh. Juga mengandung mineral-mineral kadar tnggi seperti kalium, kalsium yang berguna untuk mengganti elektroid yang hilang dalam tubuh.
Buah kurma adalah satu-satunya buah yang mengandung kalium yang sangat tinggi di atas 300 ppm, dimana dibuah lain tidak didapatkan, sehingga menjadikan sarikurma SAHARA sebagai food suplement yang sangat berkhasiat bagi kesehatan tubuh.
Dalam Sarikurma SAHARA Terdapat Kandungan Kalsium Dan Magnesium, Dimana 2 Mineral Tersebut Sangat Penting Untuk Mencegah Esteoporosis.

- Berjuta-juta Orang Telah Merasakan Kemanjurannya Sebagai Solusi Untuk Penderita DBD ( Demam Berdarah Dengue) .
- Solusi Optimal dan Nyata Bagi Ibu Hamil dan Menyusui.
- Buah Kurma adalah Makanan Istimewa, Sangat Diandalkan Sejak Zaman Para Nabi.
- Cukuplah Sebagai Keutamaannya, Buah ini Disebutkan Sebanyak 24 kali Dalam al-Qur’ an.

SARIKURMA SAHARA TERBAIK DIKELASNYA
Untuk melindungi konsumen dan menjaga kualitas produk Sari kurma, maka dalam proses produksi Sari kurma SAHARA kami beberapa hal berikut:

1. Menggunakan buah kurma yang berkualitas dan berstandar.
2. Proses produksi dilakukan secara higienis serta dikontrol oleh bagian quality control.
3. Sari kurma SAHARA difiltrasi/ disaring dengan dua kali penyaringan sehingga dihasilkan tekstur yang lembut.
4. Pada proses evaporasi/ pemanasan, dikontrol secara kontinyu sehingga cita rasa dan aroma sari kurma SAHARA tetap terjaga/ tidak mengalami kerusakan.
5. Pada proses mixing dilakukan secara optimum sehingga homotinitas Sari kurma SAHARA merata/ sangat homogen dan menyatu.
6. Pada saat pengisian dan penutupan botol, dilakukan pada suhu optimum, sehingga produk terjaga dari kontaminasi Mikroba terutama khamir yang dapat menyebabkan terbentuknya gas yang pada akhirnya botol dapat menggelembung.
7. Botol Sari Kurma SAHARA disegel dengan seal bermerk SAHARA dan bernomor kode produksi untuk menjamin keaslian produk.
8. Secara berkala/ setiap triwulan produksi Sari kurma SAHARA diuji di laboratorium Balai Besar Industri Agro Bogor ( BBIA) , yaitu lembaga yang competent untuk menguji mutu Makanan/ Pharmasi Kosmetika dan lain-lain.

OLEH KARENA ITU,
KONSUMSILAH SELALU SARIKURMA SAHARA, KARENA KUALITAS PRODUKSINYA LEBIH TERJAMIN DAN TERPERCAYA SERTA CITA RASANYA PALING DISUKAI DI INDONESIA

LEGALITAS DAN SERTIFIKASI

* Izin P-IRT dari dinas kesehatan No. 214327101956.
* Sertifikat Halal yang resmi dari MUI ( Majlis Ulama Indonesia) Pusat dengan no: 00130050050309.
* Hasil Uji Analisa secara berkala ( per 3 bulan) : Balai Industri Agro Bogor.

Kandungan dan Manfaat Kurma:
Kurma mengandung Glukosa, Fruktosa, Vitamin B1, Besi, Kalsium, Asam Folat, Oxitosin, Protein, Asam Amino ( Asam Palmitas, Kapric, Linoeat, Laurat, Pelargonat, Myrstat) , Mangan, Kalium, Kalsium, Sulfur, Flavones, Flavonoid, Polyphenol, Lutein, Malat, Pectin. Bermanfaat untuk:

* Membantu proses pemulihan Demam Berdarah ( DBD) .
* Meningkatkan kadar Hemoglobin dan Trombosit.
* Sangat baik untuk ibu hamil, melahirkan dan menyusui.
* Meningkatkan stamina dan vitalitas tubuh.
* Mencegah penyakit hati ( lever) .
* Anti oksidan.
* Meningkatkan kekebalan tubuh terhadap infeksi dan serangan penyakit.
* Membantu pertumbuhan anak dan balita.
* Mengurangi nyeri tulang dan otot.
* Membantu mengatasi sembelit.
* Meningkatkan nafsu makan anak.
* Menurunkan demam.
* Mencegah strok


Baca selanjutnya...

01 April 2011

Kepada Para Pencinta Nasyid

Kepada Para Pecinta Nasyid

Oleh: Ustadz Arif Fathul Ulum bin Ahmad Saifullah -haf...izhahullah-

MUQODDIMAH

Nasyid bukan lagi menjadi hal yang asing di kalangan kaum muslimin. Pada hari ini ia dianggap sebagai alternatif pengganti lagu dan musik yang didendangkan oleh para penyanyi umumnya. Bahkan bagi kalangan aktivis pergerakan Islam, nasyid dianggap termasuk saran...a dakwah yang efektif.

Saat ini begitu menjamur berbagai grup nasyid yang dianggap memiliki prestise (nama baik) sebagaimana grup-grup musik yang lainnya. Masing-masing dari kelompok nasyid tersebut menggunakan bermacam variasi dalam menampilkan nasyidnya. Ada yang memakai iringan musik “mulut” (akapela, Red), ada yang disertai rebana saja, yang kadang disertai dengan tepukan tangan atau alat-alat tertentu, lalu dinyanyikan oleh orang yang bersuara merdu atau secara berkelompok. Ada pula yang menggunakan semua alat musik yang digunakan oleh para pelantun lagu-lagu yang jorok.

Diantara hal yang sangat memprihatinkan bahwa banyak dari anak-anak muda yang mulai sadar dari kelalaiannya dan memiliki ghiroh terhadap Islam justru menyibukkan diri dengan nasyid-nasyid tersebut serta menjauh dari ilmu dan al-Qur’an. Diantara sebabnya karena banyak dari “murobbi” mereka yang sangat menganjurkan mereka untuk mendengarkan nasyid bahkan ada yang menganggapnya sebagai ibadah.

Bila kita meruntut sejarah, kita tidak mengetahui dalam sejarah kaum muslimin cara berdakwah menggunakan sarana-sarana seperti ini, kecuali dari kelompok Shufiyyah yang dikenal gemar membuat bid’ah dan menganggap baik hal-hal yang tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya radhiyallahu ‘anhuma. Dari sini, tampaknya bahwa apa yang diistilahkan dengan nasyid islami tidak lain adalah bid’ah yang telah dimunculkan oleh kaum Shufiyyah, lalu diberi label “islami” agar diterima oleh masyarakat yang tidak mengerti hakikat bid’ah ini. Seperti itulah halnya kebatilan-kebatilan lain yang disandarkan kepada Islam seperti musik islami, sandiwara islam, demokrasi islami, demonstrasi islami, atau label-label islami yang lainnya.

Untuk itu, sebagai nasihat bagi kaum muslimin, didalam bahasan kali ini akan kami paparkan tinjauan syar’i terhadap perkara yang disebut nasyid islami ini, dengan banyak mengambil faedah dari kitab al-Qoulul Mufid fi Hukmil Anasyid yang ditulis oleh ‘Ishom bin Abdul Mun’im al-Murri terbitan Maktabah al-Furqon Uni Emirat Arab cetakan 1421 H.

MENCUKUPKAN DIRI DENGAN AL-QUR’AN

Allah Ta’ala berfirman :

Katakanlah (hai Muhammad) : “Sesungguhnya aku hanya memberi peringatan kepada kamu sekalian dengan wahyu dan tiadanya orang-orang yang tuli mendengar seruan, apabila mereka diberi peringatan.” (QS. Al-Anbiya’ [21] : 45)

Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di rahimahullah berkata : “Seorang yang tuli tidak bisa mendengar sesuatu, karena pendengarannya sudah rusak dan tidak berfungsi. Syarat mendengarkan suara hendaknya ada tempat yang menerimanya. Demikian juga wahyu adalah sebab hidupnya hati dan roh serta memahami dari Allah. Akan tetapi, jika hati tidak bisa menerima untuk mendengarkan petunjuk, maka ia-sehubungan dengan petunjuk dan iman-kedudukannya seperti seorang yang tuli sehubungan dengan suara-suara.”[1]

Dan Allah Ta’ala berfirman :

Dan apakah tidak cukup bagi mereka bahwasanya kami telah menurunkan kepadamu al-Kitab (al-Qur’an) sedang ia dibacakan kepada mereka ? sesungguhnya dalam (al-Qur’an) itu terdapat rahmat yang besar dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman. (QS. Al-Ankabut [29] : 51)

Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di rahimahullah berkata : “Maka, seluruh hal itu mencukupi bagi orang yang hendak membenarkan al-haq, dan beramal atas mencari al-haq. Maka semoga Allah tidak mencukupkan orang yang al-Qur’an tidak mencukupinya dan semoga Allah tidak menyembuhkan orang yang al-furqon (al-Qur’an) tidak menyebuhkannya dan barang siapa yang mengambil petunjuk dengan al-Qur’an dan merasa cukup dengannya maka sesungguhnya ia (al-Qur’an) adalah rahmat dan kebaikan baginya. Karena itulah, Allah berfirman : ‘Sesungguhnya dalam (al-Qur’an) itu terdapat rahmat yang besar dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman.’ yang demikian itu karena apa-apa yang didapati didalamnya adalah ilmu yang banyak, kebaikan yang melimpah, penyucian hati dan jiwa, pemurnian aqidah, penyempurnaan akhlak serta pembukaan-pembukaan ilahi dan rahasia-rahasia rabbani.” [2]

DIMAKRUHKANNYA SYAIR YANG MENGHALANGI MANUSIA DARI DZIKRULLAH, ILMU DAN AL-QUR’AN

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Sungguh jika rongga dada kalian penuh dengan nanah maka lebih baik baginya daripada penuh dengan syair.” [3]

Hadist ini dibawakan oleh al-Imam Bukhari di dalam Shohih-nya dibawah Bab :

“Dibenci kalau yang dominan pada seseorang adalah syair hingga menghalanginya dari dzikrulloh, ilmu dan al-Qur’an.”

Al-Imam Abu Ubaid rahimahullah berkata :

“Akan tetapi, seginya menurutku bahwa penuh hatinya dengan syair hingga mendominasinya sehingga menyibukkannya dari al-Qur’an dan dari dzikrullah hingga itulah yang dominan padanya. Adapun jika al-Qur’an dan ilmu yang lebih dominan padanya maka bukanlah rongga dadanya penuh dengan syair.” [4]

Al-hafizh Ibnu Hajar rahimahullah berkata :

“Maksud berlebihannya ini didalam mencela syair yaitu bahwa orang-orang yang diajak bicara tentang hal itu mereka didalam puncak perhatian kepadanya dan menyibukkan diri dengannya maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menghardik mereka dari hal itu agar menghadap kepada al-Qur’an dan kepada dzikrulloh Ta’ala dan beribadah kepadanya.” [5]

Maka lihatlah keadaan orang-orang yang rongga-rongga dada mereka terpenuhi nanah hingga memenuhi hati-hati dan lisan-lisan mereka. Mereka selalu menyenandungkan nasyid didalam keadaan tinggal dan sadar, didalam diam dan segal gerak-gerik mereka bukankah mereka lebih pantas untuk dihardik agar menghadap kepada Kitabulloh, ilmu, belajar dan dzikir-dzikir yang disyari’atkan Allah Ta’ala ?

KUNCI KEBAHAGIAAN DUNIA DAN AKHIRAT ADALAH DENGAN TADABBUR AL-QUR’AN

Allah Ta’ala berfirman :

Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayat-Nya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran. (QS. Shod [38] : 29).

Al-Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata :

“Maka tidak ada sesuatu yang lebih bermanfaat bagi seorang hamba didalam dunia dan akhiratnya dan yang lebih dekat kepada keselamatannya daripada tadabbur al-Qur’an, banyak menelaah dan memusatkan pikiran atas makna-makna ayat-ayatnya, karena sesungguhnya hal itu akan menampakkan kapada seorang hamba atas rambu-rambu kebaikan dan kejelekan secara keseluruhan, atas jalan-jalan keduanya, sebab-sebab keduanya, puncak-puncak keduanya, buah-buah keduanya, kesudahan ahli keduanya, dan diserahkan kepadanya kunci-kunci perbendaharaan kebahagiaan, ilmu-ilmu yang bermanfaat dan diteguhkanlah landasan-landasan iman didalam hatinya.”[6]

Sa’ad bin Abi Waqqash radhiyallahu ‘anhu berkata : “Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam membacakannya kepada para sahabat dalam waktu yang lama, maka mereka berkata : ‘Wahai Rasulullah, seandainya engkau mengisahkan kepada kami!’ Maka Allah Ta’ala menurunkan ayat :

Alif, lam, ro. Ini adalah ayat-ayat Kitab (al-Qur’an) yang nyata (dari Allah). Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa al-Qur’an dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya. (QS. Yusuf [12] : 1 -2).

Maka beliau bacakan kepada mereka dalam waktu yang lama, maka mereka berkata : ‘Wahai Rasulullah, seandainya engkau mengatakan kepada kami !” Maka Allah Ta’ala menurunkan ayat :

Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) al-Qur’an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang. (QS. Az-Zumar [39] : 23).”

Al-Imam Abu Ubaid al-Qosim bin Salam rahimahullah berkata : “Jika mereka menghendaki perkataan maka beliau menunjukkan kepad sebaik-baik perkataan, dan jika mereka menghendaki kisah-kisah maka beliau tunjukkan kepada kisah yang terbaik yaitu al-Qur’an.” [7]

MENGGIRING HATI KEPADA ALLAH DENGAN MENDENGARKAN HAL-HAL YANG SYAR’I

Al-Hafizh Ibnu Rajab al-Hanbali rahimahullah berkata : “Sesungguhnya Allah mensyariatkan kepada para hamba-Nya agar mendengarkan apa-apa yang menguatkan hati mereka, memberikan energi kepadanya dan menambah keimanan, maka kadang hal itu adalah wajib atas mereka seperti mendengarkan al-Qur’an, dzikir, dan nasihat pada hari Jumat di dalam khutbah dan sholat, dan seperti mendengarkan al-Qur’an di dalam sholat-sholat yang jahr dari sholat-sholat yang wajib.

Dan kadang hal itu adalah disunnahkan tanpa diwajibkan seperti majelis-majelis dzikir (ilmu) yang disunnahkan. Maka mendengarkan itu semua akan meng­giring hati seorang mukmin kepada sampainya kepada Rabbnya, menggiringnya dan mem­buat dia rindu untuk dekat kepada-Nya, dan sungguh Allah telah memuji orang-orang yang beriman dengan adanya pertambahan keadaan-­keadaan mereka dengan mendengarkan ini dan mencela orang yang tidak mendapati apa yang mereka dapatkan, maka Allah Ta’ala berfirman :

Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya). (QS. Al-Anfal [8] : 2)

Dan Allah Ta’ala berfirman :

Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hati­nya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Rabbnya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka kecelakaan yang besar­lah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata. Allah telah menurunkan perkataan yang pa­ling baik (yaitu) al-Qur’an yang serupa (mutu ayat-­ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, ke­mudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di wak­tu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan Kitab itu dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barang siapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pun pemimpin. (QS. az-Zumar 1391: 22-23).”[8]

FATWA-FATWA ULAMA TENTANG NASYID

1. Fatwa Syaikh al-Allamah al-Muhaddits Muhammad Nashiruddin al-Albani

Syikh Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah ditanya: “Banyak beredar di kalangan pemuda muslim kaset-kaset nasyid yang me­reka sebut dengan nasyid-nasyid islamiyyah. Bagaimana sebenarnya permasalahan ini ?”

Beliau menjawab: “Jika nasyid ini tidak di­sertai alat-alat musik, maka saya katakan pada dasarnya tidak mengapa, dengan syarat nasyid tersebut terlepas dari segala bentuk pelanggaran syari’at, seperti meminta pertolongan kepada selain Alloh Ta’ala, bertawassul kepada makhluk, demikian pula tidak boleh dijadikan kebiasaan, karena akan memalingkan generasi muslim dari membaca, mempelajari, dan merenungi Kitab Allah Ta’ala yang sangat dianjurkan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits-hadits yang shohih, di antaranya beliau bersabda : ‘Barang siapa yang tidak membaca al-Qur’an dengan membaguskan suaranya, maka dia bukan dari golongan kami.’ Bacalah al-Qur’an dan baguskanlah suaramu dengannya sebelum datang beberapa kaum yang tergesa-­gesa mendapat balasan (upah bacaan), dan tidak sabar menanti untuk mendapatkan (pahalanya di akhirat kelak), maka bacalah al-Qur’an de­ngan membaguskan suara(mu) dengannya.

Lagipula, barang siapa yang mengamati peri­hal para sahabat dia tidak akan mendapat­kan adanya nasyid-nasyid dalam kehidupan mereka, karena mereka adalah generasi yang sungguh-sungguh dan bukan generasi (yang mencari) hiburan.”[9]

2. Fatwa Syaikh al-Allamah Muhammad bin Sholih al-Utsaimin

Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin rahimahullah ditanya : “Bolehkah kaum laki-laki melan­tunkan nasyid-nasyid bersama-sama? Bolehkah nasyid diiringi dengan pukulan rebana? Dan apakah nasyid diperbolehkan pada selain hari raya dan pesta kegembiraan?”

Beliau menjawab: “Nasyid islami (hakikat­nya) adalah nasyid bid’ah, serupa dengan apa yang dibuat-buat oleh orang-orang sufi. Oleh karena itu, selayaknya (kita) berpaling dari na­syid itu dan menggantinya dengan al-Qur’an dan as-Sunnah. Kecuali dalam saat-saat peperangan, agar memberikan motivasi keberanian dan ber­jihad di jalan Allah , maka hal ini adalah baik. Dan jika berkumpul dengan (tabuhan) rebana, maka hal itu lebih jauh lagi dari kebenaran.” [10]

3. Fatwa Syaikh al-Allamah Sholih bin Fauzan al-Fauzan

Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafidhahullah di­tanya : “Wahai Syaikh, banyak dibicarakan tentang nasyid islami. Ada yang berfatwa membo­lehkannya. Ada juga yang mengatakan bahwa ia sebagai pengganti kaset nyanyian. Bagaimana menurut pandangan Anda?”

Beliau menjawab: “Penamaan ini tidak benar. Ia adalah nama yang baru. Tidak ada penamaan nasyid-nasyid islami dalam kitab para ulama salaf serta ahlul ilmi yang pendapat mereka diperhitungkan. Dan sudah menjadi maklum bahwa kaum sufi-lah yang menjadikan nasyid-­nasyid itu sebagai agama mereka dan inilah yang mereka sebut sama’ (nyanyian).

Pada masa kita ini, ketika banyak muncul kelompok dan golongan, maka masing-masing kelompok memiliki nasyid yang mendorong semangat yang kadang mereka namakan nasyid-nasyid islami. Penamaan ini adalah tidak benar dan tidak boleh mengambil nasyid-nasyid serta mengedarkannya di kalangan manusia. Wabillahit taufiq.” [11]

4. Fatwa Syaikh al-Allamah Abdul Muhsin bin Hamd al-Abbad

Beliau hafidhahullah berkata: “Hendaknya seorang manusia menyibukkan waktunya dengan apa-apa yang membawa kebaikan dan manfaat di dunia dan di akhirat. Hendaknya dia menyibukkan diri dengan dzikrullah, membaca al-Qur’an, membaca kitab-kitab yang bermanfaat, dan demikian juga menelaah kepada syair yang bagus yang menun jukkan kepada akhlak-akhlak yang mulia dan adab-adab yang baik.

Adapun nasyid-nasyid yang muncul diakhir-akhir ini yang berkumpul sebuah kelompok bersenandung secara paduan suara dengan irama tertentu dan kemudian direkam dan disebarluaskan, dan banyak dari manusia yang menyibukkan diri dengannya, maka sesungguhnya ini tidak pantas seseorang menyibukkan diri dengannya dan memperhatikannya.”[12]

SYUBHAT-SYUBHAT DAN JAWABAN-JAWABAN

Syubhat Pertama: Orang yang menyebarluaskan nasyid ini kadang berdalih bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, pernah diperdengarkan di sisi beliau syair-syair dan beliau menikmatinya serta menetapkan. (boleh)nya.

Jawaban :

Syaikh Sholih al-Fauzan hafidhahullah menjawab syubhat ini dengan mengatakan: “Bahwa syair-syair yang diperdengarkan di sisi beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam, bukanlah dilantunkan dengan paduan suara semacam nyanyian-nyanyian, dan tidak pula dinamakan nasyid-nasyid islami, namun ia hanyalah syair-syair Arab yang mencakup hukum-hukum dan tamtsil (permisalan), penunjukan sifat keperwiraan dan kedermawanan.

Para sahabat melantunkannya secara sendirian lantaran makna yang dikandungnya.

Mereka melantunkan sebagian syair ketika melakukan pekerjaan yang melelahkan, seperti membangun (masjid), berjalan di waktu malam saat safar (jihad). Maka perbuatan mereka ini menunjukkan atas bolehnya semacam lantunan (syair) ini dalam keadaan khusus (seperti) ini, bukannya dijadikan sebagai salah satu cabang ilmu pendidikan dan dakwah! Sebagaimana hal ini merupakan kenyataan di zaman sekarang, yang mana para santri di-talqin (dilatih meng­hafal) nasyid-nasyid ini, lalu dikatakan sebagai nasyid-nasyid Islam. Ini merupakan perbuat­an bid’ah dalam agama. Sedang ia merupakan agama kaum sufi ahli bid’ah. Mereka adalah orang-orang yang dikenal menjadikan nasyid­-nasyid sebagai bagian agama.

Maka wajib memperhatikan makar-makar ini. Karena pada awalnya kejelekan itu sedikit lalu berkembang lambat laun menjadi banyak, ketika tidak diberantas pada saat kemunculan­nya.”[13]

Syubhat Kedua: Mereka mengatakan: “Sesung­guhnya banyak para pemuda yang dahulunya hidupnya bergelimang dengan kemaksiatan dan mendengarkan musik, di saat mereka mendengarkan nasyid maka mereka menjadi bertaubat dan kembali kepada Allah Ta’ala.

Jawaban:

Untuk menjawab syubhat ini kita serahkan kepada Syaikhul Islam Ibnu Taimi­yyah rahimahullah yang beliau telah ditanya dengan per­tanyaan yang mirip dengan ini. Beliau ditanya tentang sekelompok orang yang bergabung untuk melakukan berbagai dosa besar seperti pembunuhan, perampokan, pencurian, minum khomer, dan yang lainnya. Kemudian seorang syaikh yang dikenal memiliki kebaikan dan mengikuti as-Sunnah ingin mencegah mereka dari hal tersebut. Namun tidak memungkinkan baginya melakukan hal itu kecuali dengan cara membuat sebuah sama’ (nasyid) untuk mereka, di mana mereka berkumpul padanya dengan niat ini. Sama’ ini menggunakan rebana tanpa alat gemerincing, dan nyanyian seorang pe­nyanyi dengan syair-syair yang diperbolehkan tanpa menggunakan seruling.
Tatkala cara ini dilakukan, di antara kelom­pok tersebut ada yang bertaubat. Dan orang yang sebelumnya tidak sholat, suka mencuri, dan tidak berzakat menjadi berhati-hati dari syubhat dan mengerjakan kewajiban, serta men­jauhi perkara yang diharamkan. Maka apakah dibolehkan nasyid yang dibuat syaikh ini de­ngan cara tersebut, karena memberi dampak kemaslahatan? Dalam keadaan tidak memung­kinkan mendakwahi mereka kecuali dengan cara ini.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah menja­wab dengan panjang lebar. Di antara yang be­liau katakan: “Sesungguhnya syaikh tersebut ingin membuat kelompok yang hendak melaku­kan berbagai dosa besar itu bertaubat, namun tidak memungkinkan baginya hal itu kecuali de­ngan cara yang disebutkan, berupa metode yang bid’ah. Ini menunjukkan bahwa syaikh tersebut jahil (tidak tahu) tentang metode-metode syar’i yang menyebabkan para pelaku maksiat bertaubat, atau tidak mampu melakukannya. Karena, sesungguhnya Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam, para sahabat, dan tabi’in mendakwahi orang yang lebih buruk dari mereka yang disebutkan ini, dari kalangan orang-orang kafir, fasik, dan pelaku maksiat, de­ngan cara-cara yang syar’i. Allah Ta’ala telah beri­kan kecukupan kepada mereka dengan cara itu dari berbagai cara-cara bid’ah.

Tidak boleh dikatakan bahwa tidak ada cara syar’i yang Allah Ta’ala utus Nabi-Nya dengan­nya, yang dapat menjadikan para pelaku mak­siat bertaubat. Sebab, telah diketahui secara pasti dan penukilan yang mutawatir bahwa orang-orang—tidak ada yang mampu menghi­tung jumlahnya kecuali Allah Ta’ala yang telah bertaubat dari kekafiran, kefasikan, kemaksiat­an. Tidak disebutkan padanya berkumpul de­ngan cara bid’ah sebagaimana yang dilakukan. Bahkan, orang-orang terdahulu dari kalangan Muhajirin dan Anshor serta yang mengikuti mereka dengan kebaikan—dan mereka adalah para wali Allah yang bertaqwa dari kalangan umat ini—telah bertaubat kepada Allah Ta’ala de­ngan cara-cara yang syar’i.”[14]

PENUTUP

Inilah yang bisa kami sampaikan di dalam bahasan ini. Akhirnya, semoga Allah selalu melapangkan hati-hati kita untuk menerima kebenaran, menunjuki kita ke jalan yang lurus dan menyatukan segala urusan kita, memudah­kan kesulitan yang ada pada kita dan memberi­kan taufiq kepada kita untuk tact kepada-Nya, beribadah dengan benar kepada-Nya dan selalu mengingat-Nya serta menyatukan kalimat mus­limin kepada yang dicintai dan diridhai-Nya.

Wallahu A’lam bishshawab.

Artikel: ibnuabbaskendari.wordpress.com

Sumber: Majalah AL FURQON no. 107, edisi 04, thn ke-10, 1431.H /2010.M

Catatan Kaki:

[1] Tafsir as-Sa’di hlm. 524 Mu’assasah ar-Risalah cet. Pertama 1420 H

[2] Tafsir as-Sa’di hlm. 633 Mu’assasah ar-Risalah cet. Pertama 1420 H

[3] Diriwayatkan oleh Bukhari dalam Shohih-nya 8/45 – Darusy Syi’b Kairo cet. Pertama 1407 H

[4] Fathul Bari 10/549 – Darul Ma’rifah 1379 H

[5] Fathul Bari 10/550 – Darul Ma’rifah Beirut 1379 H

[6] Madarijus Salikin 1/451

[7] Fadho’ilul Qur’an 1/53

[8] Nuzhotul Asma’ fi Mas’alatis Sama’ hlm. 80-81 — Daru. Thoyyibah Riyadh 1407 H

[9] al-Asholah, 17 hlm. 70-71

[10] Fa­tawa Syaikh Muhammad al-Utsaimin, dihimpun oleh Asyrof Abdul Maqshud, hlm. 134

[11] Majalah ad-Dakwah Vol.1632, Tanggal 7-11-1416 H

[12] Dari buletin Fatawa Ulama Sunnah fi Ma Yusamma Bil Anasyid Islamiyyah diterbitkan oleh Maktabah al-Furqon Uni Emirat Arab

[13] al-Khuthobul Minbariyah 3/184-185

[14] Majmu’ Fatawa 11/624-625

Baca selanjutnya...

Tentang Sebuah RASA


Tentang Sebuah RASA
" Bahwa perasaan yang kuat itu tidak harus dibunuh, biarkan saja, sampai Allah swt menunjukkan jalan - Nya. Kelola dengan baik, tetapi jangan sampai memporak porandakan tatanan hidup dan aturan yang telah Allah swt berikan. "

Rasa ......
Perasaan yang datang menghampiri hati kita sangatlah beraneka warna, seperti gulali dalam toples, dan beraneka rasa, seperti Nano - Nano ....


Bersyukurlah kita,
Apabila rasa yang datang itu tepat pada waktu yang kita harapkan kedatangannya ...
Dan bersemayam dalam hati yang dirindukan ....
Seperti bersambutnya antara gayung dengan air .....
Itulah rasa yang tepat, dan tak ada satu pun alasan untuk menolak maupun menunda - nundanya ....

Itulah rasa yang tepat, dimana kedatangannya dijadikan rasa syukur yang sebenar - benarnya syukur .....

Namun, apabila engkau memiliki rasa yang tidak tepat kedatangannya, meskipun kedatangannya sangatlah engkau rindukan?


Duhai Sang Pemilik Rasa,

Janganlah bersedih, karena rasa yang datang kepadamu pada dasarnya adalah suatu anugerah. Syukurilah, walaupun hanya sesaat dan setelah itu engkau pun harus segera mengemasinya kembali. Kemaslah dalam bungkusan yang indah, seindah kedatangannya kepadamu, kemudian titipkanlah rasa itu kembali kepada yang memberikannya, yaitu Allah swt. Katakanlah bahwa dirimu mensyukuri atas hadirnya rasa itu, akan tetapi dirimu tidak pantas menerimanya, karena rasa itu tidak hadir pada saat dan waktu yang tepat ..... Kembalikanlah dengan rasa iklhas, sampai batas waktu yang tak bertepi .....

Dan apabila engkau memang benar - benar menginginkannya, maka berdoalah " Semoga Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang berkenan mengembalikannya kepadamu kelak di batas waktu yang tak bertepi pula ......"

Inilah hidup .......,
Bahwa rasa tak harus sepenuhnya diraih maupun dimiliki ... walaupun itu telah hadir di depan mata ..... dan engkau sangat ingin memilikinya ....

Bahwa mengutamakan yang HAQ daripada yang BATHIL, adalah suatu pilihan yang tepat meskipun sulit, sekalipun kebatilan yang kau rasakan itu terasa sangat manis dan menyenangkan hati maupun anganmu.....sementara yang haq terasa sangat pekat dan menyebalkan angan ....


Duhai Sang Pemilik Rasa,
Janganlah bersedih atas segala rasa yang datang kepadamu, namun
Bersyukurlah selalu atas segala hal yang menyapamu, baik di hari kemarin, hari ini, esok, maupun lusa .....

Baca selanjutnya...

Labels

About This Blog

Followers

About

My photo
Rasulullah bersabda (yang artinya), "Sesungguhnya Islam pertama kali muncul dalam keadaaan asing dan nanti akan kembali asing sebagaimana semula. Maka berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba')."(hadits shahih riwayat Muslim)

  © Free Blogger Templates Blogger Theme II by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP