.. إِنَّكَ لا تَهدى مَن أَحبَبتَ وَلٰكِنَّ اللَّهَ يَهدى مَن يَشاءُ ۚ وَهُوَ أَعلَمُ بِالمُهتَدينَ ..

"Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu sayangi, tetapi Allah memberi petunjuk
kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk." (AlQasas 28: 56)

Live Streaming

Bismillahirrohmaanirrohiim

"Engkau tidak akan menjadi seorang alim hingga engkau menjadi orang yang
belajar. Dan engkau tidak dianggap alim tentang suatu ilmu, sampai
engkau mengamalkannya."
...Abud Darda' Radhiallahu anhu...

19 October 2010

Romantika Merajut Cinta Sejati

 Romantika Merajut Cinta Sejati
Pernikahan sumber keberkahan
Pernikahan merupakan sarana untuk meraih keberkahan  hidup maupun kecukupan materi, maka tidak ada alas an badi laki-laki maupun wanita untuk menunda-nunda pernikahan apalagi menolak jodoh yang sudah cocok dari sisi agama dan akhlak, seperti yang telah ditegaskan Rasuluklah dalam sabdanya:
Jika ada seorang laki-laki dating kepadamu yang telah kalian ridhoi agama dan akhlaknya maka nikahkanlah dan jika tidak kamu lakukan maka akan terjadi fitnah dn kerusakan” ( HR: Tirmidzi dengan sanad yang hasan )

Segera menikah terutama bagi wanita sangatlah bagus, untuk menjaga kehormatan dan kesucian diri. Jangan menunda-nunda pernikahan hanya karena alasan studi, kerja, atau karir sebab menikah merupakan sumber kebahagiaan dan ketenangan hidup yang bisa  mengganti kenikmatan belajar, kerja, atau karir. Sebalikanya, nikmatnya pernikahan  tidak bisa diganti dengan nikmatnya belajar, kerja atau karir meskipun sampai pada puncak kesuksesan.
Pernikahan sebagai wahana untuk melestarikan keturunan yang paling aman, mendidik generasi umat paling manfaat, menyempurnakan agama paling tepat, menyalurkan syahwat paling sehat, memupuk cinta dan kasih saying yang paling mantap, dan menjaga diri dari perkara yang diharamkan sesuai dengan fithroh manusia. Pernikahan juga menjadi factor utam untuk ketenangan hati dan ketentraman batin sehingga masing-masing pasangan meraih kesempurnaan dalam beribadah, kesuksesan dalam mencari ilmu, dan keberhasilan dalam berkarya.
Dari anas bin Malik bahwasanya Rasulullah bersabda: “ barangsiapa yang telah dikaruniani istri yang sholikhah maka allah telah membantu separuh agamanya maka hendklah bertaqwa kepada Allah dalam separuh agama yang lain”( HR: Hakim dan beliau menyatakan shohih dan disetujiu oleh Adz-dzahabi).

Ketika kasih sayang Jadi Pelipur lara

Rasa kasih sayang dan ketentraman yang tumbuh dalam hati suami dan istri merupakan bagian dari nikamat Allah. Dengan bantuan istri seorang suami mampu mengatasi berbagai macam persoalan dan kesuliatan dalam menunaikan tugas maupun beban berat pekerjaan, hati terhibur pada saat hati dirundung berbagai musibah dan penderitaan,dan seorang istri mampu membantu suami dalam beramal sholih, melakukan aksi sosial, dan menolong orang-orang lemah. Begitu juga suami menjadi pelindung, pengayom, dan Pembina bagi istrinya, serta memberikan hak-haknya secara sempurna.

Media Mencari Ilmu Bermanfaat

Semua pasangan baik suami dan istri harus mengenal Allah secara baik dalam hatinya, sehingga bisa merasakan kenikmatan bermunajat, meraskan manisnya berdzikir, berdoa, bermunajat dan berkhidmat kepada Allah.Tidak ada yang bias mendapatkan itu kecuali orang yang telah mendapat pengetahuan yang cukupo tentang agama dan diwujudkan dalam realita ketaatan kepada Allah dalam keadaan sepi maupun ramai.
Bila suami istri telah merasakan cinta, takut, dan berharap hanya kepada  Allah, maka dia telah mengenal Rabbnya dengan baik dan pengenalan secara khusus sehingga bila meminta akan diberi dan bila memohon akan dikabulkan. Seorang hamba pasti akan mengalami kesulitan dan kesedihan baik didunia, dialam kubur, maupun dipadang Maghsyar, jika dia memiliki ilmu dan ma’rifat yang mampu mengenal Allah secara baik maka semua itu akan menjadi ringan dan Allah akan mencukupkannya.
Sesungguhnya ilmu yang bermanfaat adalah ilmu  yang bersuber dari kitabullah dan sunnah Rasululah serta ijma’ para sahabat seperti yang telah ditegaskan Imam Adz-dzahabi. Kami memohon kepada Allah ilmu yang bermanfaat, tahukah kamu apa yang dimaksud ilmu yang bermanfaat? yaitu ilmu yang dating dari Adalah-Quran dan dijelaskan Rasulullah melalui ucapan dan perbuatannya serta tidak ada dalila yang melarang untuk mempelajarinya (syiar Alamin Nubula)

Keagungan Nikmat Hidayah

Persoalan rumah tangga dan cara menghidupkan dakwah serta usaha untuk memperbaiki keluarga merupakan masalah yang sangat penting mengingat rumah tangga adlah wahana utama pendidikan dan bangunan utama untuk membentuk sebuah masyarakat yang bernuansa iala secara kaffah ( integral).
Nikmat Allah yang paling agung yang dikaruniakan kepada hambanya adalah nikmat hidayah kepada agama yang  hanif  yang lurus dan sampai ke jalan yang lurus sehingga nanti dihari kiamat meraih kemuliaan dan surga yang penuh dengan kenikmatan. Allah berfirman: “ Dan kami cabut segala macam dendam yang berda dalam dada mereka, mengalir dibawah mereka sungai-sungai dan mereka berkata, “ segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada surga ini. Dan kami sekali-kali tidak mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi petunjuk. Sesungguhnya telah dating Rasul-rasul Rabb kami, membawa kebenaran, dan diserukan kepada mereka, “ itulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan.”( QS : Adalah- A’raf:: 43).
Hidayah memiliki peran penting dankedudukan agung dan tidak ada yang mampu menghargai nilai hidayah kecuali orang yang telah merasakannya dan tidak ada yang mengetahui cahaya hidayah kecuali orang yang telah mencicipi pahitnya kesesatan. Apalagi ketika mereka melihat orang-orang tersesat dan tidak meraih taufiq kepada jalan yang lurus sehingga mereka merugi dihari kianmat dan masing-masing mengungkapkan penyesalan mereka sebagaimana firman Allah:”…Kalau sekiranya Allah memberi petunjuk kepadaku tentulah aku termasuk orang-orang yang bertaqwa.( QS: Az-Zummar: 57).

 Ketika Cinta Hakiki Bersemi

Rasa cinta bagaikan pohon didalam hati yang akarnya adalah kepatuhan kepada sang kholik, batangnya adalah ma’rifat kepada Nya dan cabangnya adalah rasa takut kepadaNya. Daun-daunya adalah rasa malu terhadapnya dan buahnya adalah ketaatan kepadaNya.Kecintaan yang tidak memiliki factor-faktor tersebut berarti cintanya tidak sempurna.
Barangsiapa yang mampu mencintai Allah berdasarkan ilmu maka ia akan mendapatkan hati yang khusu’, jiwa yang kona’ah dan doa yang didengar. Dan siapaun yang tidak mencintai Allah maka ia terjerat dengan empat perkara yang Rasulullah telah memohon perlindungan darinya dalam doa beliau: “ Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari ilmu yang tidak bermanfaat dari hati yang tidak khusu’ dari jiwa yang tidak merasa puas, dan dari doa yang tidak dikabulkan”( HR: Muslim 73/6907).
Barangsiapa yang ingin mencintai secara benar dan sejati sehingga taman surga dapat diraih dan kebahagiaan abadi mampu didapat maka hendaklah mencoba mewarnai kehidupan dengan cinta yang murni dan sejati, yaitu mencintai pasangan hidup karena Allah dan Rasul-Nya, hamba kekasih Rabb yang Maha Pengasih.


Sumber: Al-Mawaddah


0 komentar:

Labels

About This Blog

Followers

About

My photo
Rasulullah bersabda (yang artinya), "Sesungguhnya Islam pertama kali muncul dalam keadaaan asing dan nanti akan kembali asing sebagaimana semula. Maka berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba')."(hadits shahih riwayat Muslim)

  © Free Blogger Templates Blogger Theme II by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP